Kenangan

Table of Contents
Kenangan, nggak tau kenapa hari ini  moodku muncul untuk menuliskan kata ini. Apa karena udah sore sore begini, nggak ada boss, dan tinggal waktu menunggu pulang sehingga diriku jadi tekenang kenang gitu? :) Atau karena sebuah bayangan tiba tiba terlintas dalam anganku?:)

Percaya nggak sih kalo sebuah kenangan, baik yang bagus maupun buruk sangat berpengaruh pada kehidupan kita di masa sekarang dan masa depan? Dan kalo tidak bisa memanagenya akan sangat berpengaruh dalam kehidupan saat sekarang. Seperti sebuah kenangan yang buruk, jika terus dibawa bawa tidak akan bagus untuk jiwa kita. Tapi kalo kenangan yang baik kalo bisa sampe akhir hayat harus dibawa dan diingat ingat.

Tapi banyak sekali kita yang kebanyakan hanya mengingat hal yang buruk saja, sementara yang baik seringkali terlupa. Ambil contoh yang paling simple and paling sering kita alami yaitu saat kita ditinggalkan pasangan kita dengan berbagai alasan yang tidak bisa kita terima. Karena katanya ia tidak mencintai kita lagi, ia sudah punya yang lain, orangtuanya tidak setuju atau apalah.

Beribu alasan tersedia untuk membreak sebuah hubungan dan semua kita pasti merasa sangat marah kalo tanpa ada sebab yang jelas dengan seenak tuingnya ia "run away", mana lagi hubungan yang dijalin udah begitu lama dan sepertinya kita sudah cocok dengannya. Sakit bener kan rasanya?? Ingin rasanya meremasnya seperti kerupuk.......biar hancur jadi keruyuk keruyuk. Itu adalah emosi yang normal muncul saat kita merasa dikhianati, disakiti tapi jangan sampe emosinya meledak ledak sampe nggak ingat logika lalu beli baygon atau rekan rekan sejenisnya di warung tetangga and berniat untuk say goodbye pada dunia.......... Wow, jangan sampe yach. Tapi kalo beli baygon and dikasi ama tuch pasangan yang "rada" boleh boleh aja sich. :) Ups, kata Nenek tetap nggak boleh, kalo mau mukul bantal guling, mau nendang nendang kursi bolehlah.... tapi jangan sampe rusak yach, kan entar mesti beli............., uang keluar lagi. Kan sayang duitnya, mending buat traktir aku...........

Eh, udah nyasar kemane mane nich. Balik lagi ke kenangan itu sendiri, pernahkan kita berpikir walaupun dia telah meninggalkan kita, banyak hal telah ia lakukan bagi kita. Pernahkah kita mengingat akan kebaikan yang pernah ia lakukan pada kita? Pada saat sakit, ia ada untuk kita, pada saat birthday, pada saat kita ingin meluapkan perasaan kita, ia siap mendengarkan kita dengan segala uneg uneg kita. Pasti begitu banyak kenangan manis yang ia berikan (diluar dari "luka" yang ia berikan). Coba dech ingat ingat, pasti banyak kenangan manis yang kita jalani dengannya. So, mungkin dengan adanya kenangan manis tsb, bisa membantu untuk mengobati luka bahkan menyembuhkan. Kalo kita mau berpikir logika, kalo emang ia memang menemukan kebahagiaannya dengan orang lain, bukankah kita harus merelakannya. Bersyukurlah atas kenangan manis yang pernah kita jalani bersama.

Yuck, mari kita sama sama bersyukur atas kenangan yang pernah kita alami baik itu yang bagus dan buruk. Karena dibalik kenangan yang buruk pasti ada kenangan baik yang tersimpan, ato cara kita memandang sebuah kenangan bisa juga dirubah. Janganlah memandang sebuah kenangan yang buruk itu menghancurkan kita, tapi bagaimana kalo kita anggap ia menguatkan kita. Bukankah itu lebih baik, sehingga nantinya kalo ada luka luka kecil, itu tidak ada apa apanya bagi kita. Okay, keep cheers................

Yang lagi terkenang ;)

Post a Comment