Explore South East Asia [Part 5] : Mui Ne, The Sand City
Table of Contents
Hari ini kita akan mengunjungi Fishing Village, White Sand Dunes, Red Canyon, Yellow Sand Dunes dan Fairy Stream. Jeep yang telah aku booking dari Jakarta menjemput kita tepat waktu di hotel dan tanpa sarapan kami langsung menuju tujuan pertama, Fishing Village.
Suasananya sangat ramai, terlihat kesibukan dimana mana, tukang panggul yang kebanyakan wanita berjalan terburu buru mengejar target. Sebenarnya fishing village ini sama saja dengan kota lain di Indonesia, tapi ya namanya juga travelling, pastinya ingin melihat culture di daerah yang bersangkutan.
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke White Sand Dunes, sekitar 30 menit dengan jeep, pemandangan selama perjalanan cukup indah.
Begitu sampai hamparan padang pasir putih membentang didepan kami, membentuk gundukan gundukan kecil, indah banget. Kami memutuskan untuk berjalan ke puncak white sand dunes, walau sebenarnya bisa menyewa sejenis motor untuk naik ke puncak. Tetapi sayang bekas roda kendaraan tersebut malah merusak pemandangan yang ada, hanya ada beberapa tourist waktu kami sampai, mungkin karena low season.
Red Canyon adalah spot ketiga yang kami kunjungi. Kalau dilihat kasat mata, sepertinya gundukan gundukan yang ada terlihat seperti tanah liat tetapi begitu saya raba ternyata pasir. Pasirnya memang agak sedikit basah, tapi berwarna merah. Tidak banyak sih yang bisa dilihat disini, hanya gundukan pasir berwarna merah dan kalau musim hujan maka air hujan akan mengalir dicelah ini.
Dari Red Canyon kami menuju Yellow Sand Dunes yang jaraknya tidak terlalu jauh. Disini ada beberapa pedagang yang berjualan dan lebih banyak lagi anak anak yang menawarkan untuk melakukan sliding. Cuaca sudah mulai panas sehingga kami sudah enggan untuk berjalan lebih jauh ke tengah desert, jadi kami cukup puas dengan berphoto dan menikmati dari tepian saja. Secara pribadi saya lebih suka White Sand Dunes, lebih keren.
Spot yang terakhir kita kunjungi adalah Fairy Stream, bentuknya mirip dengan Red Canyon tetapi celahnya lebih luas dan air kecoklatan mengalir sebatas mata kaki . Untuk menuju spot tersebut harus berjalan kurang lebih 15 menit, dan begitu kami tiba warna pasir merah putih dari tebing tebing menyambut kami, amazing
Dan sekali lagi itu bukan tanah liat, tapi pasir and pasir. Ini benar benar unik, tidak salah saya pilih kota ini sebagai salah satu tujuan kota yang kami kunjungi. Setelah puas berphoto dan menikmati pemandangan, kami kembali ke hostel dan makan siang sambil menunggu bus yang akan membawa kami Hoi Ann.
Post a Comment