Hari sudah mulai gelap ketika train kami tiba di Venice, kota yang terkenal karena nuansa romantisnya. Dari stasiun Santa Lucia kami cukup berjalan kaki untuk menuju homestay, setelah makan malam kami langsung beristirahat mmpersiapkan diri untuk besok hari.
Setelah sarapan kami menuju Piazza San Marco dengan vaporetto (perahu), transportasi umum di Venice.
Tidak sulit untuk membaca jalur nya karena konsepnya hampir sama dengan MRT. Di square ini terdapat Basicila San Marco dengan kubahnya yang indah dan juga Bell Tower. Karena antrian untuk naik ke puncaknya lumayan panjang, kami hanya menghabiskan waktu di square Piazza San Marco.

Selanjutnya kami meneruskan perjalanan ke Murano, pusat pembuatan pernak pernik dari kaca, harga yang ditawarkan bervariasi tergantung model dan bahannya, masih bisa dibeli dengan kantong kitalah.
Kami makan siang di sebuah restoran yang cukup ramai yang berarti makanannya enak. Karena tidak begitu lapar, saya hanya memesan salad, saya membayangkan salad tersebut seperti salad biasanya yaitu sayuran/buah-buahan dengan dressing. Tetapi yang datang adalah dedaunan dan olive oil, lebih tepatnya daun mint dan olive oil, yang terasa aneh dilidah dan aku tak bisa menelannya, jadi terbuanglah dengan percuma salad tersebut.
Kita tidak boleh teralu sore balik dari Murano karena jadwal kapal yang terbatas, sehingga kami kembali dan meneruskan perjalanan dengan vaporetto menuju Grand canal dan dari sini kami berjalan menyusuri sungai menuju Rialto Bridge
Pada saat di train station Venice, kami mengalami
tiket issue, tetapi untunglah kami sedang beruntung dan dikelilingi oleh orang-orang yang helpful, kami berhasil manage naik kereta tersebut ke Lyon. Terima kasih untuk si mbak yang jaga counter dan juga Bapak masinis.