Warna warni perjalanana Semeru
Table of Contents

Singkat cerita teman saya menemukan guide (pada saat pendakian kami baru tahu bahwa sebenarnya bapak ini adalah porter), porter dan jeep dari Tumpang - Ranupani dengan harga Rp. 550.000. Untuk menghemat biaya kita rencananya naik angkot dari stasiun dan bertemu dengan rekan lain di terminal Arjosari, baru kemudian charter angkot Arjosari - Tumpang. Pada saat perjalanan Jakarta - Malang, si bapak hapak jeep sms ke teman saya untuk konfirmasi kepastian jeepnya dan setelah konfirmasi okay si bapak sms lagi menanyakan kami mau dijemput distasiun mana. Dengan excited teman saya menginformasikan hal ini, kira-kira beginilah percakapan yg terjadi:
Harry: Kita dijemput lo, enaknya yang lain gimana ya? Dijemput ato ke stasiun?
Putri:Ha? Yang bener? Murah banget dong itu harga jeep kalo udah termasuk jemputan (langsung kesenangan cost akan turun)
Harry:Iya, ini Bapaknya nanya mau dijemput dimana. Di stasiun kota Lama Malang ya (diconfirm setelah cek tiket)
Putri:Ya udah, yang lain kita jemput aja.
Pada saat kereta mendekati stasiun Kota Lama Malang Harry langsung bersiap siap turun sementar kita masih bingung karena penumpang yang lain tampak tenang tenang saja tetapi karena yang jemput sudah diinfokan untuk jemput disini jadi kami pun siap siap akan turun. Harry sudah turun dari kereta saat tiba tiba kereta berjalan kembali (kereta hanya berhenti sebentar saja). What?? Kami menatap Harry dari atas kereta dengan bingung. Melihat kebingungan kami seorang penumpang menginformasikan bahwa kereta nanti berhenti di stasiun Kota Baru Malang, yang merupakan perhentian terkahir kereta ini. Panik, kami langsung menghubungi Harry untuk menyusul ke stasiun berikutnya dengan angkot yang telah dipesan, untung yang ketinggalan cowok, kalau cewek mungkin lebih rempong kali. Dan ternyata di website tiket.com, ada 3 nama stasiun di kota Malang yang harus dipilih pada saat kita book tiket, yaitu Kota Baru Malang, Kota Lama Malang dan Malang. Dan karena tiket dihandle masing-masing, milihnya pun masing-masing sehingga kejadian seperti ini terjadi.
Sekitar 10 menit kemudian Harry dating menjemput kami dengan angkot, dan feelingku langsung nggak enak merasa kalo ini bukan bagian dari harga Jeep. Sampai di Tumpang, setelah menurunkan barang semua si Bapak angkot tidak pegi-pergi, setelah menunggu agak lama dia bertanya bagaimana dengan uang angkotnya? Dan kami pun membayar Rp. 150.000 untuk angkot tersebut, sebenarnya masih tergolong murah karena sebelumnya sempat singgah ke beberapa tempat (jemput teman di hotel dan terminal Arjosari juga mengambil tenda). Untung bapaknya baik, kalo tiba-tiba dinaikin sampai Rp. 300.000, gigit jari deh kita.
Post a Comment