Gunung Lembu, janggap anggap remeh dengan tingginya

Table of Contents
Tujuan awal trip ini adalah Gunung Gede, tetapi 2x kami "ditolak". Yang pertama karena ada marathon dan yang kedua kalinya (selisih 2 minggu) karena marathon International padahal pembayaran telah kami lakukan, fuiiiiiih, jadi Gunung Gede tertutup buat publik khususnya bagi mereka yang belum mendapatkan Simaksi. Dan yang lebih menyebalkan adalah adanya pihak tertentu yang "menjual" Simaksi dengan harga 3x lipat dari harga normal. Loh katanya ditutup Pak, kok masih bisa dijual sih?

Sudah 2x dibatalkan kami pun mencari option lain yaitu Gunung Lembu, yang sedang lagi naik daun di Instagram dan untungnya forum pun setuju. Gunung Lembu ini tingginya tidak sampai 1000mdpl, berada di kota Purwakarta yang hanya berjarak 2-3 jam dari Jakarta.  Untuk kesini kita bisa naik kereta dan menyambung lagi dengan angkot/sewa mobil dengan  perjalanan sekitar 1.5 jam
Gunung lembu view

Kami sampai di basecamp Gunung Lembu sekitar jam 11 pagi, setelah melakukan pendaftaran (simaksi seikhlasnya) dan makan siang kami bersiap-siap naik. Lokasi kemping di atas Gunung Lembu, jadi jika berniat untuk kemping sebaiknya jangan naik terlalu sore apalagi kalau dalam rombongan yang jumlahnya banyak. Setelah melakukan pendaftaran dan persiapan kami pun memulai pendakian, lama pendakian kurang lebih 2 - 2.5 jam.
gunung lembu

Untuk sampai di puncak ada 2 jalur yang bisa dipilih, yang pertama adalah jalur yang agak sedikit landai yang melewati sumber air tetapi agak jauh sedikit dan yang kedua adalah jalur yang lebih terjal tetapi bisa mempersingkat waktu. Kami memilih jalur agak landai karena kebanyakan peserta trip ini masih pendaki pemula dan kami juga butuh stock air untuk keperluan memasak. Normal waktu pendakian Gunung Lembu adalah 2 - 2.5 jam tetapi tidak bisa dianggap remeh karena jalur pendakiannya yang terjal dan sempit, hampir tidak ada bonus (jalan rata).

Kami sampai di puncak setelah 2.5 jam perjalanan, buru-buru mendirikan tenda sebelum hujan turun, untunglah tenda kami sudah selesai pada saat hujan turun dengan derasnya. Tidak ada aktivitas yang dilakukan di gunung jika hujan turun, jadilah kami hanya bermain kartu sebentar sambil minum teh/kopi hangat dan tidur.
Sunrise gunung lembu

Jika beruntung pagi ini kita akan menikmati sunrise dari Batu Pandang yang jaraknya sekitar 20 menit dari tenda dengan view waduk Jati Luhur di bawah.
suasana pagi batu pandang gunung lembu

Biasanya jika malam hari hujan, kemungkinan besar kita akan beruntung dengan sunrise, tetapi ternyata kami tidak beruntung pagi ini, kabut menutupi langit matahari enggan untuk muncul hanya semburat jingga tipis yang muncul padahal untuk sampai ke tempat ini effortnya sudah besar karena jalanan curam dan sangat licin karena hujan kemarin.
Puncak gunung lembu

Kami kembali ke tenda, siap-siap untuk perjalanan turun ke basecamp dan tak lupa membawa sampah turun ke basecamp.
sampah wajib dibawa pulang

Track turun hari ini lebih sedikit berbahaya dari kemarin karena tanahnya sangat licin setelah hujan tadi malam, mana medannya tanah liat lagi tapi mendingan lah ya dibanding berbatu-batu pasti jatuhnya bakal sakit. Pada jalur turunan ini kita memberi nama pada sebuah turunan yang berbahaya "turunan maut" karena hampir semua orang yang turun terpeleset dan jatuh disini, bahkan ada juga yang sampai berguling-guling.
turunan maut gunung lembu

Team kita sendiri ada 11 orang yang menjadi korban, hanya aku dan Aki yang bisa "selamat" dari "trend" terpeleset di jalur ini bahkan ada pendaki lain yang sudah pasrah, main pelosotan dari atas kebayang kan sekotor apa celana mereka dan juga bersiap-siap aja kalau celananya robek.
turunan maut gunung lembu

Jam 11 kami sampai di basecamp, makan siang dan persiapan untuk pulang ke Jakarta, renca
na ke Stone Garden di daerah Padalarang terpaksa dibatalkan karean hujan turun dengan derasnya dan mobil pun diarahkan ke Jakarta.

Post a Comment