Super Agresif Driver, Banda Aceh

Table of Contents
Rencana awal  adalah naik Damri untuk keluar dari bandara dan muter-muter dengan bentor tetapi setelah dihitung-hitung kembali, sewa mobil tampak lebih nyaman dengan cost yang tidak berbeda jauh maka kami memutuskan untuk menyewa mobil.
natalenaputri-story
Begitu kita keluar dari gate kedatangan di bandara banyak orang yang berusaha menawarkan jasa mobil mereka, sama di tempat lain mereka akan mundur jika kita bilang tidak. Tetapi ada 1 supir ini (yang tampangnya agak sangar), pantang menyerah waktu kita tolak. Dia "tidak mau" jauh jauh dari kami, seolah olah mengerti kalau kami masih galau dan masih berunding. Karena agak malas ditanya terus sama supir supir di sekitar akhirnya kita 'menepi' ke toko roti Boy di bandara, tetapi si supir agresif tetap mengikuti di belakang kita dengan memberi jarak, agak creepy sebenarnya.

Iseng-iseng kita tanya si penjual roti mengenai transportasi umum atau harga terbaru untuk sewa mobil dan mutar-mutar sebentar tetapi dia kurang mengerti dan tak lama setelah kami berlalu dari tukang si roti boy si supir pun mendekati mas tersebut dan mungkin bertanya apa yang kami tanyakan karena tak lama kemudian dia mendekati kami lagi dan menawarkan harga, sangat gigih bukan?

Dan karena gigihnya dia akhirnya kami pun negosiasi dan deal lah harga Rp. 200.000 untuk mutar-mutar sekitar 3 jam dan drop kami ke Pelabuhan Ulee Lee sekitar 3.30 sempat agak worried dengan keagresifannya, tapi ternyata orangnya lumayan baik dan suka mengobrol dan membawa kami ke tempat makan dekat bandara yang enak dan murah, "berkat jaya", recommended untuk dicoba dan disini juga dia tak berhenti melayani kami. Langsung menyamperi si pedagang, memesan makanan kami (tentunya setelah konfirmasi) dan karena orangya memang baik akhirnya kami setuju juga untuk menggunakan dia untuk menjemput kami ketika pulangnya dari Sabang.

Post a Comment