Explore South East Asia [Part 4] : Menyusuri Chu Chi Tunnel
Table of Contents
Jarak perjalanan HCMC - Chu Chi Tunnel sekitar 1.5 - 2 jam, selama perjalanan guide bercerita mengenai sejarah Chu Chi Tunnel, sebelum sampai ke Chu Chi Tunnel kami singgah di pabrik souvenir dari keramik.
Setelah selesai dengan rusan pembayaran tiket masuk oleh guide kami diajak ke sebuah bangunan aula untuk melihat video dokumenter tentang sejarah Cu Chi Tunnel. Disini dijelaskan mengenai sejarah kenapa tunnel ini dibangun, fungsi dari terowongan itu sendiri yaitu sebagai tempat persembunyian saat perang Vietnam dengan Amerika. Dalam video ini juga diperlihatkan replika terowongan yang terdiri dari 3 tingkatan yang tingginya dari permukaan tanah masing-masing 3 meter, 6 meter dan 10 meter.
Kemudian kami pun berkeliling area Chu Chi Tunnel, melihat peningalan peninggalan dari zaman perang seperti meriam, tank, dan senjata lainnya. Setelah itu kami dibawa menyusuri terowongan persembunyian tersebut yang pintu masuknya disamarkan dengan ditutupi daun-daun kering dan ukuran pintu masuknya sangat kecil, hanya cukup untuk ukuran orang asia.
Ada beberapa terowongan yang ada di area ini tetapi kita hanya bisa masuk dan menyusuri 1 terowongan sempit yang tidak begitu panjang yang memang dibuka khusus buat turis. Tinggi terowongannya hanya setengah badan dan untuk menelusurinya kita harus jalan jongkok, bau sumpek tercium dalam terowongan sehingga setengah jalan aku keluar di pintu keluar.
Sebagai pertahanan diri mereka juga menyiapkan jebakan-jebakan sederhana yang mematikan dan di akhir tour kita diajak untuk mencicipi makanan yang menjadi santapan warga Vietnam sehari-hari selama hidup di dalam terowongan yaitu singkong.
Kita tiba di HCMC sekitar jam 2 siang dan karena kami masih punya waktu sebelum keberangkatan ke Mui Ne, kami pun melanjutkan exploring HCMC menuju Royal Palace, Catedral, Post Office dan Benh Tanh Maret.
Hari ini kami mengambil service dari Sinh Tourist yang sudah terkenal bagus (hati-hati dengan beberapa bis operator yang namanya sengaja dibuat mirip untuk mengelabui penumpang), bis yang kami tumpangi sangat nyaman dan juga merupakan sleeping bus yaitu bis yang kursinya seperti tempat tidur, kemiringan 180 derajat dan ini merupakan pengalaman pertama naik sleeping bus, jadi agak sedikit norak.
Jam 8 malam bis berangkat ke Mui Ne, jalanan sangat lancar, tidak ada macet sama sekali. Setelah perjalanan sekitar 5.5 jam kami tiba Mui Ne. Untunglah letak hotel kami sangat strategis di pinggir jalan raya jadi pak supir menurunkan kami tepat di depan gerbang hostel, waktunya beristirahat walau hanya untuk beberapa jam.
Post a Comment