Explore Europe [Part 16} : Keukenhof, Taman Bunga Impian

Table of Contents
Tujuan utama hari ini adalah Keukenhof yaitu taman bunga terbesar di Eropa yang hanya dibuka dua bulan setiap tahunnya selama musim semi. Biasanya pertengahan Maret sampai degan pertengahan Mei, info detailnya bisa langsung dilihat di website taman tersebut

Keukenhof ini bagaikan mimpi saya yang jadi kenyataan, saya masih ingat pertama sekali melihat taman tulip ini di kalendar gantung di rumah dan entah saat itu hati saya berkata "saya mau kesana", dan disinilah saya sekarang.

Sebelum kesana kami ke Museum square (museumplein), yaitu sebuah area terbuka luas yang ditempati oleh beberapa museum yang terkenal seperti Rijkmuseum, Van Goh Museum dan lain lain. Hari masih pagi tetapi pengunjung Rijkmuseum sudah ramai, kami sendiri tidak masuk ke dalam museum ini, selain karena tidak punya waktu banyak kami bukan ‘anak museum’.

Rijkmuseum ini adalah museum nasional Belanda yang memiliki koleksi seni dan sejarah hingga 1 juta obyek, museum ini merupakan salah satu museum yang paling dikunjungi. Salah satu museum yang juga terkenal di kawasan Museum square ini adalah Anne Frank’s House yaitu bangunan bekas tempat persembunyian Anne Frank dan keluarganya selama 2 tahun waktu menghindari kekejaman dari Adolf Hitler yang ingin menghabiskan keturuan Yahudi pada perang dunia ke II, museum ini juga pernah menjadi lokasi syuting film The Fault in our Stars.

Dari Central Station kami naik kereta ke Schiphol dan kami membeli combi tiket, yaitu tiket bus dan tiket masuk ke Keukenhof di sebuah toko dekat bandara (lupa namanya). Si penjaga toko tampak sangat senang saat tahu kami dari Indonesia dan mencoba sedikit keahlian bahasa Indonesianya. Rata rata orang disini senang ketemu orang dari Indonesia, entahlah mengapa.

Saat kami sampai, taman bunga ini belum terlalu ramai. Karena kami sudah punya tiket kami tidak perlu lagi antri untuk membeli tiket, langsung ke pintu masuk. Begitu kaki menginjakkan bagian dalam kawasan ini kita akan disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah. Pohon pohon yang ditanam didalam taman memberikan kesejukan dan berfungsi sebagai shelter saat kita berjalan di jalan setapak yang sudah disemen.

Daun daun belum sepenuhnya menghiasi dahan dahan pepohonan karena musim dingin memang baru saja berlalu, tahun ini musim dinginnya lumayan panjang. Tetapi bunga bunga sudah mulai bermekaran.

Tidak hanya bunga tulip yang ada disini, terdapat juga bunga bunga lain. Taman ini sangat luas, jangan lupa ambil map di pintu masuk agar kita tahu kawasan mana yang belum kita kunjungi karena setiap sudut punya daya tarik sendiri. Di dalam taman ini terdapat danau buatan, rumah kaca, café café untuk mengisi perut dan ternyata ada kincir angin juga.


Sebenarnya tidak jauh dari taman bunga ini ada ladang petani bunga tulip dengan hamparan bunga tulip yang sangat luas tetapi umur perkebunan ini lebih pendek dan karena tahun ini musim dingin lebih panjang dari biasanya, saat kami kesana bunga bunga tulip tersebut belum siap dipanen.

Puas berkeliling Keukenhof kami kembali ke pusat kota Amsterdam. Masih ada waktu sebelum bis kami berangkat ke Lyon, kami mengambil tour kanal dengan cruise. Kapalnya bagus, hanya kami bertiga yang orang Asia. Secara geografis Belanda merupakan negara berpermukaan rendah, kenyataan yang unik ini juga terabadikan di dalam namanya yaitu Nederland (bahasa Belanda) yang artinya ‘negeri-negeri berdaratan rendah".

Tanah di Amsterdam ini sudah sangat mahal, kebanyakan mereka tinggal di apartemen dan menurut guide cruise ini, bahwa tangga di depan rumah mereka menentukan status sosial mereka, semakin tinggi tangga rumah-nya maka semakin tinggi status sosial orang tersebut yang berarti semakin tinggi pajak yang dibayarkan. Banyak juga warga yang tinggal di rumah kapal di sekitar kanal dengan membayar sewa tertentu kepada pemerintah. Air dari kanal ini berwarna kecoklatan tetapi sama sekali tidak berbau, si guide mengambil satu gelas dan mengedarkan gelas tersebut ke semua peserta untuk mencium bau dari air tersebut.

Selesai dengan tour kami bergegas ke hostel mengambil barang dan langsung menuju pool bus yang berangkat ke Paris (perjalanan sekitar 7 jam), setelah kurang lebih 2 jam kita akan mulai memasuki Belgia, bis akan berhenti beberapa kali untuk ke toilet atau makan. Pagi hari kami sampai di Brussel, jalanan agak sedikit macet karena tepat di persimpangan jalan tidak ada mobil yang mau mengalah (saat tidak melihat rambu lalu lintas), untunglah kemacetan ini tidak lama. Dari kota ini Paris kurang lebih 2 jam lagi dan kami masih akan melanjutkan perjalanan naik kereta ke Lyon.

Post a Comment