Sebuah catatan kehidupan

Table of Contents
Aku masih bisa melihatmu dari tempatku berdiri
Masih bisa meraba wajahmu,
Tetapi  aku sudah lupa bagaimana rasanya memilikimu

Engkau tak pernah ada saat aku membutuhkanmu
Engkau sosok yang sudah lama hilang dari kehidupanku
Sudah begitu lama, aku pikir hal itu tidak akan menyakitiku lagi

Tetapi kenapa setiap kali kau muncul dalam pikiranku
Hatiku mulai terasa pedih
Dan air mataku menetes tanpa aku harapkan

Begitu keras mulutku berkata aku telah memaafkanmu
Tapi kenangan pahit masa lalu itu masih membekas di pikiranku
Dan setiap itu muncul, amarah menguasaiku

Perasaan tidak dicintai, diabaikan dan ditinggalkan
Yang aku tahu bisa menghancurkanku atau  mendorongku untuk maju,
Dan aku memilih  dorongannya, membuktikan pada dirimu
Aku bisa berdiri diatas kakiku sendiri tanpa dirimu

Kubungkus erat  rasa pedih itu, kudorong kedasar yang paling jauh
Walau tidak sepenuhnya menghilangkan kerapuhan dalam diriku
Tapi setidaknya aku bisa bertahan dan berjuang

Kini kau lihat, tanpamu aku bisa berdiri dengan kedua belah kakiku
Dan bahkan aku bisa menyombongkan diriku dihadapanmu
Walau  jauh di dalam hatiku aku sadar tidak seharusnya seperti itu

Semakin hari aku semakin menyadari
Keping keping masa lalu ini membentukku begitu keras
Kekerasan  yang selama ini melindungiku dan membuatku bertahan
Melindungiku dari rasa takut tersakiti, diabaikan dan ditinggalkan

Aku benci dikasihani dan pengabaian
Tapi aku akan menangis akan perhatian dan ketulusan, terharu
Perasaan tumpang tindih didalam diri ini,
Kadang tanpa sadar menyakiti orang lain yang tidak bersalah

Aku benci saat aku menyakiti yang lain
Karena kutahu apa itu rasa sakit
Apalagi saat kau menyakiti orang lain,
Dan tidak pernah merasa bersalah dan meminta maaf

Seperti kamu, sudah bertahun tahun
Tak pernah sekalipun kau datang dengan itikad baik
Mengaku bersalah dan meminta maaf

Mungkin saja pengakuan itu bisa membantuku
Membenahi hatiku, tapi mungkin ini hanya sebuah impian saja
Atau mungkin aku harus mengelurkan emosi didada ini dihadapanmu
Agar sedikit ringan beban ini...

Tuhan, aku tidak mengeluh
Aku hanya berusaha melukiskan perasaanku pada kertas putih ini
Dan berharap membantu mengobati lukaku

natalenaputri-puisi




Jakarta, Dec 2015

Post a Comment