Makan Malam di Chuncheon Dakgalbi Sinchon

Table of Contents
Dari airport ke hotel kami di Hongdae, kami menggunakan AREX all stop (KRW 4.050) yang pembayaran bisa menggunakan  T-money, menurut saya ini option yang paling bagus dan hemat.Tubuh masih lelah dengan penerbangan yang lumayan panjang dan juga perubahan suhu yang drastic turun membuat kita tidak ingin kemana mana malam ini, tapi hanya makan malam di Chuncheon Dakgalbi di daerah Sinchon yang cukup terkenal. Jarak Sinchon yang hanya 1 subway stop dari Hongdae bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 20 menit, menurut saya option yang lebih bagus dibanding harus naik turun subway.

Restaurant ini tepat berada di pusat keramaian Sinchon, terdapat banyak restaurant, café dan tempat nongkrong lainnya di area ini, anak anak muda dengan dandanan trendy tampak lalu lalang di sepanjang jalan, beberapa kelompok berdiri ngobrol dengan rekan rekannya.
Dinner Dakgalbi
Saya mengintip kedalam restaurant yang kelihatan penuh dan sangat sibuk, sempat ragu tidak akan bisa mendapatkan meja kosong, tetapi tiba tiba seorang pelayan lelaki melihat kami dan dengan sigap kami langsung bilang "6 person" dan karena meja yang untuk 6 orang sudah full dibawanyalah kami ke 2 meja yang berdampingan, plusnya kami bias mengorder 2 jenis makanan yang bebeda untuk dicoba.
Dinner Dakgalbi
Menu langsung disodorkan oleh seorang waitress perempuan dan kami pun memesan Chicken Dak galbi, sementara meja yang lain masih sibuk memilih milih. Untuk mengorder tidaklah begitu sulit walaupun bahasa Inggris mereka sangat terbatas, cukup menunjuk gambar menu sambil ngomong "three" disertai dengan angka 3 di jari. 

Kami menunjuk Chicken Dakgalbi di menu dan memesan buat 3 orang dengan bahasa Inggris campur bahasa isyarat, setelah itu si mba waitress sibuk menyusun sebuah wajan yang lumayan besar diatas kompor, meninggalkan meja kami mungkin mempersiapkan menunya. Waitress cowok yang mencarikan meja datang menghampiri, menunjuk menu, sambil mengomong "order....order" dan kami pun menjawab bahwa kami sudah order menu sambil menunjuk gambar tapi sepertinya dia salah mengerti dan menuliskan lagi orderan kami, untungnya diteriaki oleh mba waitress dari belakang, ngomong bahasa Korea yang ditanggapi oleh si mas dengan ngoceh (sepertinya sih).
dinner dakgalbi
Chicken Dakgalbi ini merupakan campuran dari beberapa jenis sayuran dan daging yang diaduk bersama-sama, dimasak di meja kita dengan harga per orang mulai dari KRW 7000-9000/orang tergantung jenis yang kita order dan tambahan side dish. Begitu si mba waitress memasukkan bahan bahan kedalam wajan, shocklah kita ternyata porsinya lumayan banyak, jadi saya suggest meja sebelah buat order 2 porsi saja, tetapi ternyata tidak boleh, si mas waitress bilang 1 porsi per orang, wah pemaksaan jadi gendut ini.  

Sudah merupakan standard di Korea saat kita mengorder makanan akan dilengkapi dengan side dish seperti asinan sayur (lupa namanya) dan salad, terkadang di beberapa tempat malah dilengkapi dengan kimchi. Si mba pelayan meninggalkan meja dengan membisu setelah selesai mengaduknya, kami bertiga saling melihat dan mengambil sendok untuk ikutan mengaduk karena sepertinya sudah mulai mendidih. Baru saja kami meletakkan sendok di wajan, si mba waitress teriak dari kejauhan sambil datang ke meja kami sambil ngomong No....No dan melambaikan tangan, mungkin kita memang tidak diperbolehkan untuk mengaduk? Intinya sih dia bilang belum matang. 
dinner dakgalbi
Biasanya orang orang Korea akan menambahkan mie/nasi begitu Dakgalbinya sudah mau habis, nantinya akan diaduk bersama sama didalam wajan, bagi yang kurang kenyang mungkin bisa dicoba. Tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa lokal bukan berarti kita tidak bisa makan di restauran lokal, toh kita bisa menggunakan bahasa tubuh dan bahasa isyarat. Jika berkungjung ke Korea bolehlah coba makan Dakgalbi ini dan kalau kebetulan kamu makan ditempat yang berbeda boleh lah dikasi tahu apakah memang tidak bisa order 2 porsi buat 3 orang?
dinner dakgalbi

Post a Comment