Explore Filipina [Part 4] : Rock Climbing dengan sepatu pinjaman

Table of Contents
Sore ini kami pindah ke hotel baru yang telah dibook dari Jakarta, Makulay Lodge. Jaraknya ternyata lumayan jauh dari Tay Miloy’s Inn, sekitar 20 menit yang rasanya lamaaaa sekali mungkin karena badan kami juga sudah letih seharian bermain air dan begitu sampai di hotel kami disambut lagi dengan perjuangan untuk naik ke atas bukit, menapaki tangga yang lumayan tinggi. Dengan badan yang cukup letih dan beban backpack  yang lumayan berat, tangga ini rasanya seperti knightmare. Hotel ini bagus untuk orang-orang yang ingin menyepi karena jauh dari keramaian dan bagus juga buat bulan madu.

sunset
Penginapan ini berupa cottage yang dibangun diatas bukit dan kamar kami agak berada di puncak, pr banget sih untuk menuju ke kamar tetapi view yang menyambut kami begitu sampai diatas bisa meringankan rasa letih, sunset di depan pintu kamar.

Taraw Climbing
Pukul 05.30am kami sudah berkumpul di Tay Miloy’s Inn dengan rekan-rekan yang lain, ada tambahan 1 teman Filipina baru tetapi kami baru start sekitar 05.40 karena menunggu salah satu guide.
Medan Taraw Climbing, El Nido
Awalnya total yang berangkat 7 orang tetapi Ratri mundur di tengah perjalanan karena medan yang begitu berat. Begitu kami dihadapkan pada “pintu masuk” taraw (batu) ini kami shock, karena pintu masuk tersebut merupakan batu yang berdiri hampir 90° dan kami harus memanjat batu ini tanpa alat apa-apa, tanpa kaos tangan (tour ini tour dadakan), minus sepatu gunung juga (untungnya dikasi pinjaman sepatu oleh pemilik penginapan ini walaupun bukan sepatu yang tepat untuk climbing.

Tour ini tidak seperti bayangan kami, kami mengira ini hanya seperti trekking biasa tetapi ini lebih seperti panjat tebing, dengan tebing-tebing yang lebih kecil tetapi banyak. Medannya adalah batu-batu terjal jadi kaki kita harus mencari tempat pijakan  kaki dan pegangan tangan yang  kokoh dan mengatur balance tubuh kita saat harus memanjat naik khususnya batu-batu yang berdiri 90°.
Medan Taraw Climbing, El Nido
Tapi perjuangan tidak sia-sia, perjalanan naik yang kami tempuh sekitar 2 jam terbayar dengan pemandangan yang wow. View dari atas sana benar-benar menakjubkan, view kota El Nido dengan tebing tebing yang mengelilinginya, pemandangan yang benar-benar breathtaking.
Landscape El Nido
Kami menghabiskan kurang lebih 1 jam diatas untuk mengabadikan pemandangan tersebut. Perjalanan turun sama sulitnya dengan naik, bahkan menurutku jauh lebih sulit karena untuk medan yang turun kita harus membelakangi arah tujuan kita (turunan) dan tentunya harus lebih hati-hati karena kita harus yakin bahwa kaki kita sudah menyentuh dasar pijakan, atau apakah kaki kita mampu menyentuh pijakan dan kemana lagi kaki yang satu harus ditempatkan, di turunan ini hampir semua peserta sudah kehilangan power. Perjalanan turun rasanya lebih lama dari naik, mungkin karena tenaga yang sudah terkuras pada saat naik tadi. Sekitar 11.15 kita sampai dibawah (sekitar 2.15 menit), perjalanan yang sangat melelahkan tapi really worthed.
Landscape El Nido

Inland Tour
Setelah makan siang, sekitar 1.30pm kami akan melanjutkan dengan “Inland tour” yaitu mengunjungi Nacpan Beach/twin beach dan waterfall plus bonus melihat sunset di Corong beach dengan membayar biaya transportasi PHP 350/orang dengan van, tapi at the end kami cuma membayar PHP 325 sudah termasuk uang masuk waterfall dan guide ( thanks to Maan negotiating). Tour bisa juga dilakukan dengan tricyle, sekitar PHP 1000 - PHP 1400 (bisa buat ber4). Related Article: Hopping Island di El Nido

Sebelum check out hotel, ada baiknya minta tolong hotel untuk book RORO bus di jam yang diinginkan, agar kita dapat seat. Awalnya saya tidak tahu hal ini untungnya Tracy memberitahu dan membantu  untuk menghubungi hotel untuk book bus buat kami, aaaah asyiknya ngetrip dengan orang lokal.
Nacpan Beach, El Nido
Nacpan Beach juga disebut Twin Beach karena sebenarnya beach ini terdiri dari dua pantai yaitu Nacpan dan Calitang Beach. Twin Beach ini merupakan pantai terpanjang di El Nido, kalau kata orang lokal “Boracay”nya El Nido.
Nacpan Beach, El Nido

Pantai ini berjarak kurang lebih 1 jam dari kota El Nido, pantainya lumayan sepi hanya ada beberapa bule yang sedang sunbathing. Ombak pantai ini tinggi, seperti di Kuta tetapi sepertinya di Kuta lebih tinggi. Sunset di Corong corong terpaksa dibatalkan karena akan sedikit rushing, kami memutuskan menikmati sunset disini saja sambil santai-santai di pantai, kebetulan juga langit agak mendung sehingga sunsetnya tidak sempurna.
img alt="Warung Makan di Nacpan Beach, El Nido " src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6BVzRGmRy2D8ugPHV95b07qE6hJSk0NVHiNfBSaIBqmvN4ksAgQhlsOJEHlQ4PtdeRIKFvOEWmEaSit15UTRtczsUxZsP3ADg2qJjTot1Kwo0Z9lfCfSJu60PKrzZsGSG4U6tJ8VyBaUB/s1600/Nacpan+Beach3.jpg" title="Warung Makan di Nacpan Beach, El Nido " width="640" height="480" layout="responsive" >
Di sepanjang pantai ada beberapa tempat makan dengan harga yang lumayan murah. Rata-rata menu seafood sekitar PHP 150, yang paling mahal Cuma kepiting PHP 200 (dua ekor kepiting yang lumayan besar dan fresh). Pengunjung lain sudah mulai meninggalkan pantai ini sekitar jam 5pm karena mostly mereka naik tricyle sehingga harus pulang lebih awal. Kami pun meninggalkan pantai ini sekitar jam 06.30pm, menuju terminal bus sementara Tracy dan Bert kembali ke kota El Nido.

Karena kebetulan bus yang pukul 10pm sudah ada walapun masih jam 7.30pm, kami sudah bisa naik dan meletakkan barang-barang kami dan karena sudah book kami sudah disiapin no seat kursi juga. Enam jam perjalanan lagi sebelum kami sampai di Puerto Princesa, mudah-mudahan malam ini bisa tidur karena besok pagi kami ikut  tour Underground River  di Puerto Princesa.

2 comments

Comment Author Avatar
Endah Kurnia Wirawati
August 8, 2016 at 9:56 PM Delete
Keren!!
ini barunya bersakit-sakit dahulu.. pemandangan indah kemudian..
hehehe..
Comment Author Avatar
August 9, 2016 at 7:01 AM Delete
Iya mba, keren banget diatas. Taraw climbing juga lumayan untuk latihan adrenalin